Rabu, 03 Mei 2017

Kewirausahaan , Pengambilan Resiko

Kata Pengantar
Kami panjatkan puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas berkah dan rahmat-Nya penulis dapat menyelesaikan makalah ini, yang berjudul tentang Pengambilan Resiko Usaha beserta arti-artinya dengan harapan kita sebagai manusia dapat mengetahui, serta memahami bagaimana cara pengambilan resiko dalam berusaha dan juga pentingnya bagi orang lain. Akhir kata, kami menyadari makalah ini jauh dari kesempurnaan, maka dari itu kritik maupun saran diharapkan dapat diberikan kepada pembaca untuk lebih menyempurnakan makalah ini semoga ada manfaatnya. Terima kasih.









Daftar Isi
Kata pengantar………………………………………………………………
Daftar Isi…………………………………………………………………….

I.                   PENDAHULUAN :
a.     Latar belakang …………………………………………………….
b.     Rumusan Masalah………………………………………………….
c.      Tujuan Penulisan…………………………………………………..
II.                PEMBAHASAN :
a.     Mendeskripsikan pengertian resiko usaha…………………………
b.     Mengidentifikasi resiko sesuai dengan macam-macam resiko……
c.      Mengidentifikasi ciri-ciri wirausaha dalam mengmbil resiko…….
d.     Mengidentifikasi kemampuan wirausaha dalam mengambil usaha.
III.             PENUTUPAN
a.     Kesimpulan………………………………………………………..











BAB I
PENDAHULUAN


a.      Latar Belakang
Banyak orang berpendapat, bahwa salah satu ciri entrepreneur yaitu berani mengambil resiko. Resiko keluar dari zona kenyamanan yang didapat selama ini, dan masuk kedalam zona baru yang penuh dengan ketidakpastian. Namun yang perlu digaris bawahi adalah seorang entrepreneur sukses bukanlah orang yang berani mengambil resiko saja. Tapi mereka juga harus bisa mengelola segala resiko menjadi sebuah peluang baru yang menguntungkan.
Untuk memulai usaha memang tidak semudah membalikkan telapak tangan. Dibutuhkan keberanian dan strategi bisnis yang matang, sebelum akhirnya masuk kezona yang serba belum pasti ini. Semua peluang bisnis memang memiliki resiko, walaupun tingkat resiko yang dimiliki berbeda-beda. Ada usaha yang beresiko besar ada pula yang resikonya hanya kecil, namun bukan berarti resiko-resiko tersebut tidak bisa diatasi dan diminimalisir.
b.      Rumusan Masalah
1.      Apakah pengertian resiko usaha ?
2.      Apa sajakah macam-macam resiko usaha ?
3.      Bagaimana ciri-ciri wirausaha dalam pengambilan resiko ?
4.      Bagaimana kemampuan wirausaha dalam pengambilan usaha ?
c.      Tujuan Penulisan
1.      Menjelaskan pengertian resiko usaha.
2.      Menjelaskan macam-macam resiko usaha.
3.      Menjelaskan ciri-ciri wirausaha dalam pengambilan resiko.
4.      Menjelaskan kemampuan wirausaha dalam pengambilan usaha.

II
PEMBAHASAN


a.      Pengertian resiko usaha
Risiko adalah sesuatu yang selalu dihubungkan dengan kemungkinan terjadinya sesuatu yang merugikan yang tidak terduga dan tidak diharapkan.
Pendapat lain mengatakan bahwa risiko adalah kegagalan atau ketidakberhasilan dalam menangkap peluang usaha. Bentuk risiko usaha itu dapat berupa kerugian financial dan pengalaman buruk. Dari risiko usaha ini seorang wirausahawan dapat memperbaiki diri dengan cara belajar lagi dengan cara-cara baru, gigih, ulet dan kerja keras agar dapat meraih keberhasilan. Hasil yang dicapai dari suatu kegiatan jarang sekali dapat diramalkan dengan hasil yang sempurna. Pada umumnya terjadi penyimpangan, biarpun kecil. Risiko selalu terjadi bila keputusan yang diambil menggunakan criteria peluang (decision under risk) atau criteria ketidakpastian (decision under uncertainly). Pada umumnya untuk risiko menghitung dipakai nilai yang diperkirakan (expected value) atau angka penyimpangan (variance).
Bagi seorang wirausaha, menghadapi risiko adalah tantangan karena mengambil risiko berkaitan dengan kreativitas dan inovasi serta merupakan bagian penting dalam mengubah ide menjadi karyawan.
Pengambilan risiko adalah hal yang hakiki dan wajar dalam merealisasi potensi diri sebagai wirausaha. Pengambilan risiko dalam hidup melibatkan suatu kesadaran akan peristiwa-peristiwa yang terjadi, perhatian untuk masa depan dan keinginan hidup di masa sekarang. Sebagai seorang wirausaha harus sadar bahwa pertumbuhan usaha di masa yang akan datang merupakan hasil keuntungan peluang usaha masa sekarang dan dalam pengambilan risiko untuk mencapai tujuan usaha atau bisnis.
Jika dalam berwirausaha tidak bersedia mengambil risiko, maka mereka tidak akan pernah dapat mewujudkan bakat berwirausaha dan semangat kewirausahaan.
b.      Pengertian resiko usaha menurut para ahli

-          Arthur Williams dan Richard, M. H.
”Resiko adalah suatu variasi dari hasil-hasil yang dapat terjadi selama periode tertentu”
-          A. Abas Salim
”Resiko adalah ketidaktentuan (uncertainty) yang mungkin melahirkan peristiwa kerugian (loss)”
-          Soekarto
”Resiko adalah ketidakpastian atas terjadinya suatu peristiwa”
-          Herman Darmawi
”Resiko adalah probabilitas suatu hasil yang berbeda dengan yang diharapkan”.
-          Prof Dr.Ir. Soemarno,M.S.
”Suatu kondisi yang timbul karena ketidakpastian dengan seluruh konsekuensi tidak menguntungkan yang mungkin terjadi disebut resiko”
-          Sri Redjeki Hartono
”Resiko adalah suatu ketidakpastian di masa yang akan datang tentang kerugian”
-          Subekti
"Resiko kewajiban memikul kerugian yang disebabkan karena sutau kejadian di luar kesalahan salah satu pihak”
-          Ahli Statistik
Resiko adalah derajat penyimpangan sesuatu nilai disekitar suatu posisi sentral atau di sekitar titik rata-rata.



c.      Macam- macam resiko usaha
1.       Risiko Teknis (Kerugian)
 Risiko ini terjadi akibat kurang mampunya manajer atau wirausaha dalam mengambil keputusan risiko yang sering terjadi berhubungan dengan :
a)     Biaya produksi yang tinggi (inefisien).
b)     Risiko karena adanya pemogokan karyawannya, akibat kesejahteraan kurang diperhatikan.
c)     Pemakaian sumber daya yang tidak seimbang (tenaga kerja banyak).
d)     Terjadi kebakaran akibat keteledoran dan kurang kecermatan.
e)     Terjadi pencurian atau penipuan karena pengawasan yang kurang baik.
f)      Terus menerus mengalami kerugian karena biaya yang terus membengkak serta harga jual tidak berubah.
g)     Penempatan tenaga kerja yang kurang tepat sehingga produktivitas kerja menurun.
h)     Perencanaan dan desain yang salah, sehingga sulit dioperasionalkan, serta hal-hal yang berhubungan dengan ketatalaksanaan perusahaan.
i)       Risiko karena tidak dipercaya oleh perbankan akibat terjadi kredit macet di dalam perusahaan.
Untuk mengantisipasi ini dapat ditempuh berbagai upaya, sebagai berikut :
a)      Manajer atau wirausaha menambah tentang pengetahuan tentang wirausaha.
1.      Keterampilan teknis (technological skill), terutama yang berkaitan dengan proses produksi yang dihasilkan. Diupayakan memakai metode yang dapat menurunkan biaya produksi (efisien).
2.      Kemampuan mengorganisasi (organizational skill), yaitu kemampuan meramu yang tepat dari faktor produksi dalam usaha, mencakup sumber daya modal.
3.      Keterampilan memimpin (managerial skill), yaitu kemampuan untuk mencapai tujuan usaha dan dapat dikerjakan dengan baik dan serasi oleh semua orang yang ada pada organisasi. Untuk ini, setiap pemimpin dituntut membuat konsep kerja yang baik (conceptual skill).
b)      Membuat strategi yang terarah untuk masa depan
Strategi yang dimaksud meliputi strategi produksi, strategi keuangan, strategi sumber daya manusia, Strategi operasional, Strategi pemasaran dan Strategi penelitian dan pengembangan.
Tujuan dari Strategi ini adalah :
§  untuk tetap memperoleh keuntungan
§   hari depan lebih baik dari sekarang (usaha berkembang),
§  dan tetap bertahan (survive).
c)      Mengalihkan kerugian pada perusahaan asuransi
Dengan konsekuensi setiap saat harus membayar premi asuransi yang merupakan pengeluaran tetap.
Contoh : asuransi kebakaran dan asuransi tenaga kerja
2.       Risiko Pasar
Risiko ini terjadi akibat produk yang dihasilkan kurang laku atau tidak laku di pasar.Produk telah menjadi kuno (absolensence) akibat penerimaan (revenue) yang diperoleh terus menurun dan terjadi kerugian. Hal ini akan menjadi bencana usaha yang berakibat usahanya sampai di terminal alias gulung tikar.
Risiko pasar yang lain adalah persaingan. Kegiatan bisnis yang dilakukan oleh suatu perusahaan, selalu diamati oleh perusahaan lain (pesaing).Oleh karena itu para bisnis tidak boleh lengah terhadap kegiatan-kegiatan yang sedang berkembang agar tidak berakibat yang fatal karena tindakan para pesaing.
Hal-hal yang merupakan risiko bagi para bisnis yang mengakibatkan barang tidak laku dijual antara lain :
o   adanya perkembangan teknologi,
o   adanya tindakan atau peraturan baru dari yang berwajib,
o    adanya hubungan intern sehingga terjadi pencurian, kecelakaan dan kebakaran.

Upaya yang dapat ditempuh untuk mengantisipasi risiko ini adalah sebagai berikut :
o    Mengadakan inovasi (product inovation), yaitu membuat desain baru dari produk yang disenangi calon pembeli.
o   Mengadakan penelitian pasar (market research) dan memperoleh informasi pasar secara berkesinambungan. Biasanya cara ini memerlukan dana yang besar dan hanya layak untuk perusahaan besar.
3.      Risiko Kredit
Adalah risiko yang ditanggung oleh kreditur akibat debitur tidak membayar pinjaman sesuai waktu yang telah disetujui.Sering terjadi produsen menaruh produknya lebih dulu dan dibayar kemudian, atau debitur meminjam uang untuk sebuah usaha tetapi usahanya gagal, akibat timbulnya kredit macet.
Upaya mengantisipasi risiko ini dapat ditempuh melalui :
a.       Jangan memberikan kredit kepada sembarang orang, tetapi berikan kredit pada orang yang tepat (bonafit) atau memenuhi syarat sebagai berikut :
1.       Dapat dipercaya (character), yaitu watak dan reputasinya telah diketahui.
2.       Kemampuan untuk membayar (capacity), hal ini dapat dilihat dari kemampuan/hasil yang diperoleh dari usahanya.
3.       Kemampuan modal sendiri yang ditempatkan dalam usaha (capital) sehingga merupakan net personal asset.
4.        Keadaan usahanya selama ini (condutions) apakah menunjukkan tren naik mendatar atau menurun.
b.      Jangan memberikan pinjaman terlalu besar dan mengevaluasi kredibilitas debitor.
c.       Memperhatikan pengelolaan dana debitor jika yang bersangkutan memiliki perusahaan. Yang perlu diperhatikan adalah lembaran neraca, laporan laba/rugi tahunan dan aliran dana setiap tahun.
4.       Risiko di Luar Kemampuan Manusia (force mayor)
Risiko ini terjadi di luar kuasa manusia seperti: bencana alam, gempa bumi, tanah longsor, tsunami, kebanjiran. Karena kemungkinan terjadi sangat kecil risiko ini dianggap tidak ada.Untuk mengalihkan risiko ini dapat memanfaatkan jasa perusahaan asuransi.
d.      Faktor penyebab resiko usaha :
1.      Perubahan meliputi :
a.      Lingkungan dan global
b.      Tren pasar
c.      Sosial dan ekonomi
d.      Teknologi
e.      Persaingan
f.       Budaya
g.      Gaya hidup
h.      Budaya dan peraturan pemerintah
2.      Kesalahan strategi dan perencanaan
3.      Keputusan yang tidak tepat sehingga menimbulkan kejadian diluar rencana
4.      Persiapan yang kurang matang
5.      Kelengahan pribadi dan penanggung jawab
e.      Klasifikasi orang dalam menghadapi resiko usaha.
Berdasarkan cara pandang dan menghadapi resiko setiap wirausaha dapat diklasifikasikan sebagai berikut :
1.      Risk Avoider adalah orang yang tidak senang menghadapi resiko bahkan cenderung menghindari resiko.
2.      Risk calculator adalah orang yang berani mengambil keputusan bila resiko atau dampaknya bisa dikalkulasikan atau dihitung berapa tingkat kerugiannya.
3.      Risk Taker adalah orang yang berani namun spekulatif dalam mengambil keputusan dengan mengukur resiko secara intuitif saja.
4.      Risk Manager adalah orang yang berani dan mampu mengambil keputusan berdasarkan perhitungan tingkat resiko dan ketidakpastian dengan mengandalkan intuisinya untuk memperoleh keuntungan bisnis.
f.       Tahap perencanaan resiko
a.      Petunjuk mengenai tahap perencanaan resiko antara lain :
1.      Kenali Sumber resiko.
a.      Mengidentifikasi sebanyak mungkin sumber resiko
b.      Membentuk tim kerja.
c.      Adakan pembahasan dengan sumbang saran.
d.      Pertimbangkan hati-hati susunan tim yang wajar agar pembahasan lebih efektif
e.      Sumber potensial dikelola
f.       Carilah seseorang yang terampil menemukan apa-apa.
2.      Hindari resiko
Hal-hal yang dapat mencegah sumber resiko secara potensial adalah :
a.      Pertimbangkan bagaimana potensi resiko dapat dibicarakan
b.      Gunakan tenanga ahli untuk pembicaraan
c.      Carilah pengalaman baru dalam menangani masalah
d.      Pertimbangkan bagaimana resiko dapat dipindahkan
e.      Berilah imbalan kepada para ahli yang membantu memecahkan maslah yang terajdi dalam perusahaan
3.      Kendalikan manajemen
Pengendalian yang baik diperlukan dalam kasus apapun dan pimpinan bersama staf harus memonitor kemajuan teknik proyek setiap waktu untuk menemukan masalah, sehingga dapat mengadakan perbaikan.
4.      Asuransikan beberapa resiko misalnya kegagalan pemasok dan kerusakan pada peralatan kritis. Kelayakan produk atau asuransi jaminan fropesi atau garansi pemerintah yang dapat dipakai untuk mengurangi financial exposure akibat ulah pelanggan yang ada dinegara lain.
5.      Resiko yang tertinggal.
Kemungkinan resiko yang dulu terjadi lagi. Tindakan ini berupa mengubah ruang lingkup proyek atau memodifikasi sasarannya.
6.      Perencanaan scenario.
Teknik ini dilakukan dengan melihat bahaya yang mungkin terjadi atau scenario alternative dari factor yang menyebabkan ketidakpastian. Setelah itu lalu merencanakan setiap scenario dilakukan secara mendetail.


g.      Ciri-ciri pengambilan resiko
Ciri wirausaha berkaitan dengan perilaku pengambilan risiko adalah:
1.      pengambilan risiko berkaitan dengan kepercayaan.
2.      pengambilan risiko berkaitan dengan pengetahuan realistik mengenai kemampuan kita
3.      pengambilan risiko berkaitan dengan kreativitas.
h.      Kemampuan wirausaha dalam mengambil usaha
Para wirausaha mendapat kepuasan dlm melaksanakan tugas yg sukar dan penuh rintangan.

Pengambilan resiko usaha merupakan hal yang hakiki dan wajar dalam merealisasi potensi sendiri sebagai wirausaha. Pengambilan resiko dalam hidup melibatkan suatu kesadaran akan peristiwa-peristiwa yg akan terjadi, perhatian utk masa depan, dan keinginan hidup masa sekarang. Sebagai seorang wirausaha harus sadar akan pertumbuhan usaha pada masa yang akan datang ditentukan oleh adanya keuntungan peluang usaha masa sekarang dan pengambilan risiko untuk mencapai tujuan bisnis.
Jika wirausahawan tdk bersedia mengambil risiko, maka mereka tdk akan pernah dpt mewujudkan bakat berwirausaha dan semangat jiwa kewirausahaan. Apabila suatu keadaan risikonya sudah jelas ada, maka keputusan untuk mengambil risiko sangatlah penting.

Adapun kemampuan didalam memperkecil suatu risiko usaha ditingkatkan oleh :
1.      Keyakinan pada diri sendiri untuk sukses.
2.      Kemampuan menghadapi situasi risiko menurut tujuan usaha atau bisnis.
3.      Kemampuan untuk menilai risiko secara realistis.
4.      Kesediaan untuk mengubah keadaan demi keuntungan usaha atau bisnis.

Pengambilan dan kemampuan memperkecil risiko usaha itu adalah perilaku dengan penuh perhitungan dan merupakan suatu keterampilan seorang wirausaha yang dapat ditingkatkan dan dikembangkan.





III
PENUTUPAN
a.      Kesimpulan
Dapat disimpulkan bahwa pengambilan resiko adalah akibat yang kurang menyenangkan (kerugian). Dalam berusaha pasti ada resiko yang harus dihadapi. Resiko yang kurang baik tentu bisa mendatangkan berbagai kerugian. Resiko ada yang terlihat dan bisa diantisipasi. Ada pula resiko yang tidak terlihat dan bisa diantisipasi namun belum tentu bisa dihindarkan. Resiko yang besar kadang tidak langsung bisa dihilangkan. Akan tetapi dapat ditekan sekecil mungkin dan lambat laun bisa diatasi. Resiko yang lebih kecil umumnya yang lebih cepat dihilangkan. Apapun resikonya sesuatu harus berjalan. Kadang orang tidak berani memulai sesuatu yang baru karena takut dengan resiko yang dihadapi.




Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Makalah Kekuranan Energi Protein

BAB I PENDAHULUAN A.        Latar Belakang Kekurangan Energi Protein (KEP) akan terjadi manakala kebutuhan tubuh akan kalori, protein...