Rabu, 03 Mei 2017

Asisdosis Metabolik


*    Asidosis Metabolik merupakan suatu keadaan yang diakibatkan oleh akumulasi abnosmal fixed acid  atau kehilangan basa. Keadaan ini ditandai dengan adanya penurunan pH kurang dari 7,3 dan HCO3, kurang dari 22 mEq/L .
*    Asidosis respiratorik merupakan suatu keadaaan yang di sebabkan oleh karena kegagalan sistem pernapasan dalam membuang karbondioksida dari cairan tubuh. Hal tersebut mengakibatkan terjadinya kerusakan pada pernafasan peningkatan POC2 arteri di atas 45 mmHg dan penurunan pada pH yakni kurang dari 7,35. Keadaan ini dapat di sebabkan oleh adanya penyakit obstruksi, trauma kepala,  perdaraan dan lain-lain.
*    Alkalosis Respiratorik  adalah suatu keadaan kehilangan CO2 dari paru-paru yang dapat menimbulkan terjadinya paCO2 arteri kurang dari 35 mmHg. pH lebih dari 7,45. Keadaan ini dapat disebabkan oleh karena adanya hiperventilsi, kecemasan, emboli paru-paru dan lain-lain.
*    Alkalosis metabolik adalah suatu  keadaan yang diakibatkan kehilangan ion hirogen atau penambahan basa pada cairan tubuh. Ini didefinisikan sebagai gangguan yang mengakibatkan peningkatan primer,  bukan sekunder HCOplasma. Bikarbonat plasma meningkat sampai diartas 26 mEq/L dan pH arteri lebih 7,45 atau secara keadaan asam dan basa dapat dilihat sebagaiman tabel berikut.

HCO3Plasma
pH Plasma
PaCO2  Plasma
Gangguan Asam Basa
Meningkat
Menurun
Meningkat
Asidosis Respiratorik
Menurun
Menurun
Menurun
Asidosis Metabolik
Menurun
Meningkat
Menurun
Alkalosis Respiratorik
Meningkat
Meningkat
Meningkat
Alkalosis Metabolik








Tanda dan Gejala Gangguan Asam Basa


Gangguan Asam Basa

Tanda dan Gejala
Asidosis Metabolik
Pernafasan kussmaul, hipotensi, letargi, mual, dan muntah

Asidosis Respiratorik
Tanda-tanda narkosis CO2 : sakit kepala, letargi, mengantuk, koma, peningkatan frekuensi jantung, hipertensi, berkeringat,  penurunan responsivitas, papiledema, dan dispnea (bisa ada atau tidak ada)
Alkalosis Metabolik
Nonspesifik: reflleks hiperaktif, tetani, hipertensi, kram otot, dan keelemahan

Alkalosis Respiratorik
Gejala tak jelas : pusing, kebas, kesemutan ekstremitas, kram otot, tetani, kejang, peningkatan, refleks tendon dalam, aritmia, dan hiperventilasi

                  
Pemeriksaan yang Dilakukan (Asidosis dan Alkalosis)
*    Asidosis Metabolik : Hasil pemeriksaan laboratorium pada klien asidosis metabolik akan menunjukan penurunan pH, PaCO2  normal lama-lama akan menurun karena proses kompensasi, HCO3- menurun, pH urine kurang dari 6,0 dan pH  darah kurang dari 7,35. Kompensasi yang dilakukan oleh tubuh dalam keadaan ini adalah hiperventilasi untuk mengeluarkan CO2 .
*    Asidosis Respiratorik : Hasil pemeriksaan laboraturium menunjukan pH menurun, PaCO2 meningkat, HCO­3-  normal tetapi kemudian meningkat karena kompensasi, dan pH urine kurang dari 6,0. Kompensasi yang dilakukan oleh tubuh adalah produksi bikarbonat oleh ginjal meningkat, ekskresi ion hidrogen ke urine meningkat. Untuk meningkatkan pengeluaran CO2  dapat dilakukan dengan latihan napas dalam dan purse lips breathing.
*    Alkalosis Metabolik : Hasil pemeriksaan laboratorium akan menunjukan pH meningkat,PaCO2 normal tetapi mulai naik HCO3 -meningkat, dan pH urine lebih besar dari 7,0. Pada klien alkalosis metabolik akan terjadi depresi pernapasan yang bertujuan untuk menahan CO2, sehingga dapat dikombinasi dengan ion hidrogen untuk membentuk asam karbonat. Oleh sebab itu, pada klien yang mengalami alkalosis metabolik diupyakan  untuk menggunakan masker rebreathing agar CO2 dapat dihirup kembali.
*    Alkalosis Respiratorik : Hasil pemeriksaan laboraturium menunjukan pH meningkat, PaCO2 menurun, HCO3- normal tetapi kemudian menurun untuk kompensensi, dan pH urine lebih besar dari 7,0. Kompensensi yang dilakukan tubuh adalah ginjal meningkatkan ekskresi ion-ion HCO3-, serta kecepatan dan kedalam bernafas menurun.



Jenis Cairan Elektrolit

v Cairan elektorit adalah cairan saline atau cairan yang memiliki sifat bertegangan tetap. Cairan saline terdiri atas cairan isatonik, hipotonik, dan hipertonik. Konsentrasi isotonik disebut juga normal saline yang banyak di pergunakan.
                                  Contohnya:
1.     Cairan Ringer’s terdiri atas : Na+, K+, Cl- dan Ca2+
2.     Cairan Ringer’s Laknat, Terdiri atas : Na+, K+, Mg2+, Cl-,    Ca2+, dan HCO3-
3.     Cairan Buffer’s terdiri atas : Na+,  K+, Mg2+, Cl- dan HCO3-




                 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Makalah Kekuranan Energi Protein

BAB I PENDAHULUAN A.        Latar Belakang Kekurangan Energi Protein (KEP) akan terjadi manakala kebutuhan tubuh akan kalori, protein...